Legenda Gua Thang Raya Kabupaten
Sanggau
By Laila Nur Setyaningsih


Gambar
diambil pada tahun 2011, sebelum dilakukan perbaikan.
Ratusan tahun yang lalu telah ditemukan Gua Batu Thang Raya di
Kampung pemodis Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat.
Kampung pemodis adalah salah satu kampung di desa Thang Raya. Kampung pemodis
tediri dari dua dusun yaitu dusun Pemodis dan dusun Timaga. Kampung pemodis
merupakan kampung terbesar sehingga dijadikan pusat desa Thang Raya.
Orang-orang Pemodis berasal dari suku Dayak Golik. Mereka memakai bahasa daerah
Golik.
Sulit diketahui persis kapan gua
ini ditemukan. Yang pasti bahwa gua ini ditemukan para pemburu yang hendak
memburu binatang hutan. Menurut legenda rahasia kunci terbentuknya gua batu ini
ada pada seorang perempuan yang ditemukan dalam gua batu yang berwujud setengah
manusia dan setengan batu. Penuturan manusia setengah batu inilah yang menguak
semua sejarah gua batu Thang Raya.
Menurut
kisahnya di dalam gua tersebut masih tertinggal seorang ibu yang sedang
hamil tetapi tidak sempat lari dan berubah menjadi batu yang belum sempurna.
Kepala dan lehernya masih berwujud manusia sedangkan sebagiannya sudah
berbentuk batu. Setiap hari keluarganya mengantar makanan dan memberi makan.
Ada keanehan bahwa berapapun banyaknya makanan selalu di makan habis. Ibu itu
meminta agar kalungnya di leher diputuskan agar dia berubah wujud menjadi batu
seluruhnya sehingga keluarganya tak perlu menghantar makanan lagi untuk dia.
Kemudian kalung tersebut diputuskan dan diambil dari lehernya. Ibu itu akhirnya
berubah wujud seluruhnya menjadi batu. Anda bisa datang ke Gua Thang Raya dan
bisa menemukan wujud ibu tersebut.
Jika
berkunjung, anda bisa memasuki gua batu tersebut dan menikmati suasana di
dalamnya yang berbentuk rumah panjang Suku Dayak. Meskipun gelap tetapi
masih ada sinar-sinar yang masuk ke dalam gua seperti atap rumah panjang yang
bocor sehingga cahaya bisa masuk ke dalam gua.
Di sana anda akan menemukan tiga
lapisan batu. Lapisan pertama adalah batu dasar seperti biasanya pada dinding-dinding
gua lainnya. Pada dasar batu ini ada lapisan kedua yang melekat kuat pada
lapisan pertama yang berbentuk relief-relief seperti ditempel dengan semen. Ada
kemungkinan bahwa pada dinding gua yang dalam ada tulisan-tulisan yang
berbentul relief yang sulit dibaca oleh manusia. Di dalam relief-relief itu ada
lapisan batu ketiga yang jarang sekali yakni batu-batu bulat menyerupai fosil
yang melekat kuat pada dinding yang berbentuk relief. Inilah yang mengagungkan
bahwa semua lapisan itu dilihat seperti menempel tetapi sangat sulit untuk
membongkarnya seolah-olah ada daya perekat yang sangat kuat. Kira-kira luasnya
gua tersebut sebesar 1 hektar dan anda bisa berjalan di dalam gua dengan
leluasa untuk menikmati keindahan gua tersebut. Banyak orang telah datang
meneliti gua tersebut tetapi sampai saat ini belum ditemukan hasil penelitian.
Ini adalah rahasia alam yang belum terselami. Semoga situs sejarah budaya ini
menjadi obyek wisata dan obyek penelitian para ilmuwan.
Baru-baru ini tempat tersebut diresmikan dengan nama "Gua Maria
Rumah Kencana" Thang Raya oleh Bupati Sanggau Bapak Paulus Hadi dan
diberkati oleh Mgr. Giulio Mencuccini, CP. Sekarang Gua maria tersebut hampir
setiap hari Minggu dikunjungi umat dari berbagai daerah. Konon cerita legenda
terjadinya gua tersebut karena kampung dilebur menjadi batu karena bencana alam
yang maha dahsyat. Oleh karena itu bentuk gua tersebut seperti rumah panjang
suku dayak. Anda bisa melihat dinding-dinding gua dengan segala ukiran yang
penuh dengan mistik.
Gambar peresmian Goa Thang Raya
Mereka
percaya bahwa di tempat ini orang bisa menemukan rejeki asal anda memintanya dengan hati yang tulus. Banyak
permintaan telah dikabulkan. Oleh karena itu, warisan adat istiadat nenek
moyang suku golik
di Kristenkan dengan menempatkan Bunda Maria
di sana. Awalnya kami menghantar 2 orang tukang (satu beragama katolik dan yang lainnya beragama islam) ke Goa Thang Raya untuk
meninjau lokasi, apakah layak dibangun Goa Maria di sana. Sebelum pulang kami berdoa di depan patung
bunda Maria. Tukang yang beragama Islam juga ikut dalam barisan paling
belakang. Selesai berdoa tukang yang beragama islam jatuh pingsan sekitar 5
menit saja kemudian bangun dan memberi kesaksian sebagai berikut. Dia berjumpa
dengan seorang sosok manusia berjenggot dengan pakaian jubah putih bersih
seperti jubah pastor. Orang yang berjubah itu mengatakan bahwa “saya
mengucapkan terimakasih karena kalian mau datang untuk membangun dan memelihara tempat ini”.
Berkali-kali orang yang berjubah itu mengucapkan terimakasih. Pertemuan mereka
seperti di pintu gerbang istana dan di dalam istana ada banyak manusia yang
berpakaian jubah yang indah. Di tempat
itu dia merasakan betapa bahagianya. Demikian kesaksian seorang tukang yang
beragama. Kesaksian ini meyakinkan kami bahwa memang tempat ini layak
dipelihara dengan menempatkan patung bunda maria di sana. Di samping patung
bunda Maria ada sebuah kolam yang
berasal dari tirisan air di antara cela-cela batu. Air itu akan dikuduskan
menjadi air suci sehingga para pengunjung bisa mengambil air ini.
Datanglah
dan berdoa di Gua Thang Raya, tempat pelarian suku dayak Golik Kecamatan
Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Pesan
Moral :
1. Hanya
keluarga yang tulus menyayangi kita
2. Ayo
sama-sama kita lestarikan budaya disekitar kita
3. Berkunjunglah
ke tempat wisata daerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar