Sabtu, 03 Juni 2017

KONSEP IPTEK DAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN 
  A.    Latar Belakang
Tidak dapat kita katakan tidak bahwa kehidupan saat ini terbebas dari perkembangan Iptek. Faktanya, banyak sekali kita jumpai di sekitar kita bahwa kita sangat ketergantungan dengan android/gadget, di mana android ini merupakan salah satu alat komunikasi dari perkembangan Iptek. Hampir semua kalangan menggunakan alat ini untuk aktifitas sehari-hari. Ibaratnya tiada hari tanpa gadget.
Selain itu masih ada lagi cobalah Anda ingat, adakah perubahan lingkungan rumah Anda dari yang terdekat sampai jauh. Perubahan apakah yang telah terjadi? Bentuk rumah, alat – alat  rumah  tangga,  kendaraan / transportasi,  makanan,  pakaian,  sampai  alat kedokteran. Adakah hubungannya  dengan  perkembangan Iptek?
Oleh karena itu, kelompok kami menyusun makalah tentang konsep Iptek dan masyarakat. Sehingga dengan makalah ini, pembaca dapat mengetahui konsep Iptek, perubahan apa saja dari perkembangan Iptek, serta peranan Iptek dalam masyarakat. Semua itu akan kami paparkan di dalam makalah ini.
  B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami rancang berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan yaitu:
1.      Bagaimana konsep ilmu penegtahuan dan teknologi?
2.      Bagaimana perubahan teknologi?
3.      Bagaimana peranan Iptek terhadap masyarakat?
4.      Bagaimana pengaruh Iptek terhadap daya kemampuan masyarakat?
  C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang kami dapat berdasarkan rumusan masalah yang ada yaitu:
1.      Untuk mengetahui konsep ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Untuk mengetahui perubahan teknologi.
3.      Untuk mengetahui peranan Iptek terhadap masyarakat.
4.      Untuk mengetahui pengaruh Iptek terhadap daya kemampuan masyarakat.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu.
Pengetahuan yang sifatnya acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu memilikiciri-ciri sebagai berikut:
1.      disusun secara sistematik 
2.      ada obyek kajiannya
3.      ada ruang lingkupnya kajiannya
4.      menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Pengetahuan apalagi limu (ilmu pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga hewan, menjadi mudah dan terarah untuk mencapai hasil.
Apalagi jika pengetahuan tersebut telah tersusun dan ditingkatkan menjadi ilmu atau ilmu pengetahuan, maka penerapan pemanfaatan benda, alat, dan senjata tersebut akan menjadi lebih baik lagi. Penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, membuahkan kemampuan yang disebut teknologi.
Teknologi adalah suatu studi sistematik akan teknik-teknik untuk membuat dan mengerjakan berbagai benda, sedang ilmu adalah usaha sistematik untuk memahami dan menfsirkan dunia. (Robert Angus Buchaman.2006:136 ).
Dengan demikian teknologi itu berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan benda, alat-alat dan artefak-artefak, ilmu dicurahkan untuk usaha yang lebih konseptual untuk memahami ligkungan, dan tergantung pada keahlian yang relatif canggih di bidang baca tulis dan berhitung. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul sejak adanya peradaban-peradaban baru, sementara teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Teknologi secara sederhana juga diartikan sebagai segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Jadi tujuan akhir dari penggunaan teknologi adalah kesejahteraan hidup. Namun demikian teknologi juga berdampak negatif bagi suatu usaha, sistem atau lingkungan. Sebagai contoh, eksploitasi hutan dengan menggunakan teknologi mekanis sehingga dapat dilakukan secara cepat dan dalam ukuran yang sangat luas, tetapi dapat merugikan ekosistem hutan itu sendiri, bahkan dapat merugikan wilayah lain yang bertetangga dengan lokasi hutan tersebut. Padahal harapan dari eksploitasi maupun pembukaan lahan adalah untuk tujuan positif yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu secara sistematis merupakan jawaban dari “mengapa”, sedangkan teknologi merupakan jawaban dari pertanyaan ”bagaimana”.
Kemudian dengan teknologi manusia dapat memanfaatkan gejala-gejala alam, dan bahkan dapat memanfaatkanya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi kesimpulannya, bahwa teknologi itu adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan (dengan mengembangkan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan sumber daya alam) untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Namun harus diingat bahwa penggunaan teknologi harus dipertimbangkan, pemilihan teknologi hendaknya berdasarkan pada efektivitas teknologi itu sendiri, yaitu memilih teknologi yang berdampak negatif seminimal mungkin.
Terlepas dari segi poitif dan negatif tersebut di atas, teknologi diperoleh melalui suatu proses yang dikembangkan oleh manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Berkaitan dengan hal tersebut Tjakraatmadja (1997), mengemukakan lima sifat pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
  1)      Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang telah dikuasai akan berkembang jika sudah terbagi dan termanfaatkan.
  2)      Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan peralatan maupun informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan, maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).
  3)      Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna. Sebagai contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk mengolah lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat tersebut tidak dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di luar pulau Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat tersebut tidak efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat sasaran.
  4)      Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
  5)      Pada umumnya teknologi digunakan untuk mensejahterakan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia.
Hubungan antara pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi sangaterat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan yang sangat popular yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat dengan Iptek. Perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu, ditandai olehperkembangan Iptek. Perkembangan teknologi ini sebenarnya sudah dialami oleh manusia primitive.
Manusia primitif hampir seluruhnya hidup sebagai komunitas-komunitas nomadis yang kecil yang untuk bertahan hidup tergantung pada keahliannya mengumpulkan makanan (ubi-ubian, buah-buahan), berburu, menangkap ikan, dan menghindari bahaya binatang buas. Alat-alat yang dipergunakan berasal dari tulang dan tanduk rusa. Memasuki jaman batu baru atau neolitik, terjadi revolusi neolitik dalam peradaban manusia. Inti revolusi adalah terjadinya perubahan dari food-gathering menjadi food- producing (Soekmono.1990:45). Perubahan ini telah membawa pengaruh yangsangat mendalam dan luas dalam bidang perekonomian dan kebudayaan.
Perubahan itu mengakibatkan terjadinya peralihan dalam kehidupan masyarakat, yaitu cara hidup nomaden dan liar mulai ditinggalkan dan beralih ke cara hidup yang lebih menetap dengan kepandaian membuat rumah, mereka juga sudah mengenal peternakan dan pertanian.
Periode peralihan ini menghasilkan peningkatan yang jelas pada populasi, sehingga mengakibatkan pertambahan jumlah komunitas dan menghasilkan permulaan kehidupan kota. Hidup dalam komunitas berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan dan kerja sama. Maka terjadilah kecepatan inovasi-inovasi teknologi bertambah sedemikian besar yang diikuti pula oleh munculnya organisasi-organisasi sosial dan politik dari kelompok-kelompok manusia tersebut dengan segala permasalahannya.
Masa neolitik ditandai oleh kemajuan teknologi dengan diciptakannya alat-alat daribatu untuk pertanian. Bahan lain yang dipakai untuk keperluan manusia adalah lempung atau tanah liat untuk membuat tembikar dan batu bata. Selain terjadi peningkatan kemampuan dalam menangani bahan-bahan mentah tekstil mengakibatkan penciptaan kain-kain tenun pertama untuk menggantikan kulit kayu dan kulit binatang.
Penggunaan api adalah teknik dasar yang belum diketahui oleh manusia pada periode sebelumnya. Penemuan bahwa api dapat dijinakkan dan dikendalikan, selanjutnya ditemukan bahwa api dapat dihasilkan dengan digesekkan secara terus menerus diantara permukaan-permukaan kayu yang kering. Api adalah sumbangan penting prasejarah kepada teknologi tenaga, meskipun sedikit tenaga yang diperoleh secara langsung dari api sebagai perlawanan melawan binatang buas.
Sebagain besar komunitas-komunitas prasejarah masih bergantung pada tenaga manusia, tetapi dalam membuat peralihan menuju kehidupan yang menetap, manusia mulai memperoleh suatu tenaga dari binatang-binatang yang telah dijinakkan. Selain itu mereka juga menemukan layar, dengan memanfaatkan angin untuk menggerakkan sampan-sampan kecil merupakan awal dari rangkaian panjang perkembangan di bidang transportasi laut.
Alat-alat dasar manusia prasejarah ditentukan oleh bahan-bahan yang tersedia dialam sekitar, tetapi setelah mereka mengenal teknik-teknik menggarap batu, mereka banyak akalnya untuk menciptakan alat-alat dan senjata penusuk dan pengarit.
Hasilnya seperti tombak berkepala batu, alat pemotong, dan panah merupakan alatyang digunakan secara luas dalam masyarakat. Revolusi neolitik tidak hanya menciptakan alat-alat berburu, namun juga menciptakan alat-alat mekanis gerak berputar dalam bentuk jentera sebagai pembuat tembikar.
Perkembangan di bidang produksi makanan menghasilkan perbaikan-perbaikan lebih maju di bidang peralatan. Keahlian menghasilkan makanan diciptakan untuk melayani kebutuhan pertanian dan peternakan. Tongkat-tongkat penggali, bajak pertama yang masih kasar, arit batu, dan kincir tangan untuk menggiling padi-padiandengan pergesekan antara dua batu. Selain itu teknik-teknik irigasi untuk menjaga tanah tetap dialiri air dan tetap subur.
Tahap-tahap perkembangan cara memenuhi kebutuhan manusia di atas juga diikuti oleh perkembangan teknologinya. Perkembangan teknologi/Iptek di mulai dari hanya memanfaatkan anggota badan yaitu kaki dan tangan, menggunakan peralatan sederhana sampai peralatan yang lebih baik seperti alat-alat dari batu (misalnya bajak, arit, gerabah), dan senjata. Perkembangan Iptek lebih maju lagi dengan diketemukaanya api yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga.

B. Perubahan Teknologi
Teknologi selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Perubahan teknologi diharapkan dapat mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik dan sejahtera. Perubahan teknologi juga menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi, serta tuntutan lingkungan yang semakin mendesak.
Menurut Frankel (1990), menyatakan bahwa secara umum perubahan teknologi merupakan hasil alokasi sumber daya kepada sebuah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan teknologi. Membajak sawah dari menggunakan tenaga hewan sebagai alat bajak, ke traktor tangan, sampai penggunaan traktor yang lebih rumit dan modern, merupakan contoh perubahan teknologi.
Menurut Lewis Henry Morgan sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra(2003: 5:23-5.24) sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia maka teknologi juga mengalami perubahan, yaitu:
   1.      Zaman liar bawah (lower savagery) yaitu sejak manusia ada di permukaan bumi sampai ia mengenal bahasa.
   2.      Zaman liar tengah (middle savagery) yaitu manusia ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan berakhir dengan adanya kemampuan manusia membuat busur dan panah.
   3.      Zaman liar atas (upper savagery) ditandai dari mulai membuat busur dan panah sampai menemukan peralatan tembikar.
   4.      Zaman beradab bawah (lower barbarisan) mulai dari manusia mampu membuat tembikar sampai mengenal budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
   5.      Zaman beradab tengah (middle barbarisan) mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai kemampuan bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
  6.      Zaman beradab atas (upper barbarisan) mulai dari membuat irigasi yang berarti pula sudah mengenal pengolahan besi sampai mengenal alpabet (huruf).
   7.      Zaman peradaban (civilization) ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.
Teknologi yang berkembang sebelum revolusi industri (teknologi tradisional), cenderung miskin dalam basis ilmu pengetahuan dan rekayasa, serta perkembangan teknologinya. Pada umumnya teknologi tersebut dikembangkan dengan cara coba-coba (trial and error ) dan sangat tergantung kepada otot manusia dan tenaga hewan. Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan yang cepat dan dinamis. Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan penelitian ilmiah yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan aplikasinya.

Alvin Toffler (dalam Nursid Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap perkembangan teknologi, yaitu:
1)      Revolusi hijau
2)      Revolusi industri
3)      Revolusi informasi
Pada ribuan tahun yang lalu telah terjadi perubahan besar dalam bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang lebih maju dari periode sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah apa yang disebut dengan “revolusi hijau”.
Mula-mula usaha ini disponsori oleh Ford dan Rockefeller, untuk mencari berbagai varitas tanaman biji-bijian terutama beras dan gandum yang berproduksi tinggi dalam skala luas. Penelitian dan pengembangannya dilakukan di Philipina, Mexiko, India, Pakistan, dan Turki. Adapun tujuan program ini mengatasi krisis populasi dan sumber daya alam yang menyerang negara-negara berkembang.
Tentu saja usaha dan hasil yang dicapai oleh revolusi hijau itu masih belum memadai bagi usaha manusia dalam mencapai kesejahteraan hidupnya. Karena masalah krisis populasi dan sumber daya alam harus diatasi dengan cara terpadu. Artinya revolusi hijau itu harus diikuti oleh revolusi-revolusi yang lainnya, misalnya revolusi di bidang keluarga berencana, organisasi sosio-ekonomi, persediaan energi, dan pendidikan.
Jadi revolusi hijau bukanlah “obat segala penyakit” sehingga negara berkembang terlalu menggantungkan diri kepada hasilnya. Kecuali jika revolusi hijau itu disertai dengan pengontrolan yang cukup ketat dalam peningkatan populasi, dalam pertumbuhan ekonomi dan penambahan produksi pangan yang lain, serta peningkatan pendidikan untuk menghasilkan lebih banyak para ahli dalam segala bidang pembangunan.
Pada abad XVII, terjadi revolusi industri yaitu terjadi kemajuan di bidang teknologi tenaga. Terjadi perubahan teknologi, yaitu penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin uap. Dengan diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, kincir angin, listrik produksi di sektor industri menjadi cepat meningkat.
Perkembangan, kemajuan, dan penerapan Iptek di bidang produksi dan industri terjadi peningkatan. Dengan diketemukan mesin uap maka terjadi kemajuan di bidang transportasi, misalnya kereta pai, kapal laut. Begitu pula dibidang komunikasi, dengan ditemukannya listrik maka diciptakan alat komunikasi telepon.
Perkembangan teknik-teknik untuk menggarap besi dan baja logam adalah salah satu prestasi Inggris yang menonjol dalam revolusi industri. Ciri khasnya adalah berubahnya bahan bakar industri besi dan baja dari arang kayu ke batu bara. Halini mengakibatkan terjadinya peningkatan secara besar-besaran produksi besi dan baja. Disamping itu memberikan dorongan lain kepada produksi batu bara dan membuat tersedianya bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk konstruksi mesin-mesin uap dan mesin canggih lainnya.
Pada periode abad XX, kemanjuan Iptek elektronika sangat pesat. Mulai dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi itu bertahap, beragam, dan berkembang. Iptek menjadi salah satu sarana komunikasi yang semakin berkembang, tidak hanya terbatas secara lokal, regional, nasional maupun global, namun sampai mampu menembus di luar bumi. Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiaran televisi menjadi makin meluas, informasi semakin cepat tersebar secara global.
Penggunaan satelit komunikasi, pesawat yang dilepaskan ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik ke bumi, merupakan bukti bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus batas-batas global.
Sejalan dengan perkembangan, kemajuan, dan penggunaan transportasi serta media elektronika, misalnya radio, TV, faksimil, dan internet kontak intraksisosial untuk berkomunikasi juga semakin maju. Komunikasi ini semakin lama makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Namun kemajuan Iptek itu perlu diwasdai karena tidak jarang kemajuan teknologi bisa berdampak negatif dan merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia. Masing-masing bidang perkembangan antara yang satu dengan lainnya saling kait mengkait.
·         Iptek dalam bidang pertanian mendorong kemajuan dan penggunaan berbagai mesin produksi.
·         Iptek di bidang informasi sebagai sarana penyebarluasan berbagai penemuan dan kemajuan bidang pertanian dan industri.
·         Iptek bidang industri petrokimia dan bioteknologi mendukung Iptek pertanianyang semakin canggih.
Rekayasa mekanik, kimiawi, biotik, dan sosial memacu proses produksi baik dibidang pertanian dan maupun industri. Dengan demikian revolusi hijau dipacu oleh revolusi industri, dan di sebarluaskan oleh revolusi informasi.

C. Peranan Iptek Terhadap Masyarakat
Perkembangan teknologi tidak lepas dari kehidupan manusia. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri. Berarti tidak mungkin teknologi berkembang tanpa adanya manusia.
Namun teknologi mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia, lebih jelasnya Anda dapat mengikuti uraian sebagai berikut.
1.             Interaksi antara masyarakat dengan teknologi. Hubungan antara masyarakat dengan teknologi itu sangatlah kompleks. Suatu rangsangan teknologi dapat memicu beragam tanggapan sosial, tergantung dari variabel-variabel yang tidak diperhitungkan seperti perbedaan diantara kepribadian manusia. Segala teori penemuan itu tetap bersifat sementara, bisa terjadi suatu kemajuan khusus telah mencapai keusangan, sementara yang lain menjanjikan akan menjadi suatu inovasi yang sangat berhasil. Singkatnya, kompleksitas masyarakat manusia tidak pernah mampu dipecahkan menjadi suatu identifikasi sederhana atas sebab-sebab dan akibat yang menggerakkan perkembangan, dan setiap usaha untuk memperkenalkan teknologi sebagai agen proses demikian tidak dapat diterima.
2.             Otonomi yang diduga dimiliki teknologi. Teknologi adalah studi sistematik mengenai teknik-teknik untuk membuat dan melakukan berbagai hal membuat teknologi sebagai suatu fenomena sosial. Teknologi tidak mungkin berdiri sendiri dan mempunyai otonomi total yang tidak dipengaruhi oleh masyarakat tempatnya berada. Namun harus diakui bahwa suatu perkembangan teknologi, seperti peralihan dari tenaga hewan ke tenaga mesin dalam memproduksi suatu barang atau pengenalan listrik sebagai penerangan rumah tangga dibangun dengan kokoh, sulitlah menghentikannya sebelum proses tersebut menjadi lengkap. Namun demikian keputusan ada pada manusia, akan melanjutkan proses tersebut atau menghentikan/meninggalkannya. Dalam dirinya teknologi bersifat pasif, teknologi membuka pintu-pintu, ia tidak memaksa manusia untuk masuk.
3.             Hubungan teknologi dengan pendidikan. Pada awal keberadaan manusia, suatu keahlian diperoleh dengan cara lama dan sulit. Pengajaran dilakukan secara lisan dan pengalaman praktis, sangat dekat dengan hal-hal ritual religius, dari pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah rasional. Seorang empu akan menurunkan ilmunya kepada muridnya (cantrik), untuk melindungi keahliannya sambil memastikan bahwa keahlian itu akan diteruskan. Pelatihan keahlian kemudian meningkat dan membutuhkan akses pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis, yaitu dengan pengajaran akademik. Sistem pengajaran akademik ini merupakan ciri penting sebagian besar aspek teknologi modern. Hal inilah yang mendorong munculnya inovasi baru, mempercepat pertemuan antara ilmu pengetahuan dengan teknologi, penelitian-penelitian ilmiah di kalangan akademis. Dari sinilah muncul penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.             Kualitas kehidupan. Harus kita akui bahwa teknologi telah menghasilkan suatu standar hidup yang lebih tinggi kepada orang yang hidup di negara maju. Teknologi juga mempercepat populasi mendapatkan nafkah di negara-negara sedang berkembang. Kecakapan teknologi yang tinggi membutuhkan prestasi pendidikan yang tinggi pula. Masyarakat terdidik tidak akan tahan berlama-lama menerima pembatasan-pembatasan pada kebebasan dan prakarsa individu yang tidak dapat membenarkan dirinya sendiri. Dengan katalain derajat yang tinggi korelasi diantara keberhasilan teknologi dan prestasi pendidikan menyarankan suatu bias demokratis yang fundamental tentang teknologi modern. Teknologi akan membawa orang ke dalam suatu komunitas yang semakin kreatif.
Perkembangan teknologi seakan-akan merupakan faktor dominan dalam perkembangan konstelasi dunia. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengembalikan teknologi dalam peranan pengabdian, bagaimana teknologi dikembangkan, diarahkan, dan dikendalikan untuk menunjang kesejahteraan manusia. Bagaimana teknologi digunakan untuk penggalian dan pengembangan kekayaan alam yang membawa manfaat bagi manusia secara terus menerus dengan mengamankan ekosistem manusia bagi generasi yang akan datang. Jadi teknologi di Indonesia harus digunakan untuk mempercepat proses produksi dan pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja, untuk menciptakan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya secara merata.
Melihat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang, menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang harus dibina dan dikembangkan, antara lain:
1.      Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan bidang energi, (khususnya tenaga nuklir).
2.      Teknologi Adaptif , yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah. Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan pengembangan di bidang teknologi adaptif  harus memperhatikan penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini seyogyanya dituju akan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
3.      Teknologi Protektif , yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan, dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang ada dalam masyarakat kita.

D. Iptek dan Daya Kemampuan Masyarakat
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya satu dengan lainnya. Ilmu pegetahuan sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan masyarakat dapat mengembangkan daya kemampuannya yang dimiliki. Pengembangan ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh kemajuan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang begitu cepat menimbulkan pula perkembangan-perkembangan di bidang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek kepada lapangan rekreasi, pendidikan, transportasi, agama, pertanian, dan ekonomi. Pengaruh penemuan baru tersebut biasanya diikuti oleh penemuan- penemuan baru lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat demokratis yang modern memerlukan manusia yang berpengatahuan tinggi dan memahami persoalan-persolan kemasyarakatan yang begitu kompleks yang merupakan dampak dari kemajuan Iptek. Sebagian besar negara-negara dunia termasuk Indonesia, menganggap bahwa kemajuan Iptek disamping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif.
Kemajuan Iptek membawa keuntungan bagi idustri dan pabrik-pabrik yang menghasilkan produk dalam jumlah besar , seperti industri makanan, minuman, tekstil, otomotif, dan sebagainya. Pengaruh langsung dari peningkatan produksi tersebut adalah terjadinya penurunan penggunaan tenaga kerja manusia. Dinegara-negara maju, tenaga kerja tersebut dapat diserap kembali dalam memproduksi kembali peralatan produksi baru yang lebih canggih.
Namun kondisi seperti tersebut di atas belum dapat dilakukan oleh negara-negara berkembang. Di sisi lain kemajuan teknologi yang tidak memperhatikan produk dengan teknologi ramah lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sebagai akibat limbah yang mencemari lingkungan.
Perkembangan Iptek seringkali juga menimbulkan dampak dalam poses perubahan masyarakat, misalnya dengan masuknya pengaruh asing yang berupa teknologi. Masuknya teknologi dalam masyarakat ternyata tidak hanya dapat mengubah kondisi kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat mengubah cara hidup manusia dalam masyarakat tersebut ( Mead.1962 :288).
Sebaliknya teknologi juga tidak terlepas dari perkembangan kehidupan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut adanya berbagai inovasi dalam bidang teknologi yang mengarah kepada seluruh aspek kehidupn manusia.
Pada taraf teknologi mutakhir seperti sekarang ini para ahli hanya dapat berkarya dalam suatu struktur masyarakat.
Teknologi yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia, kadang-kadang justru menimbulkan malapetaka baik bagi manusianya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi tidak diiringi oleh kesiapan masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu dalam teknologi, kiranya perlu untuk mengembangkan teknologi yang serasi dengan lingkungan. Adapun caranya adalah dengan tetap mengembangkan teknologi tradisional, ketergantungan teknologi impor perlu dikurangi, dan efek negatif berupa pencemaran sebagai dampak teknologi harus diminimalkan.
Perkembangan Iptek akan sangat serasi apabila diikuti dengan meningkatnya daya kemampuan masyarakat dalam menyerap dan menerapkan Iptek tersebut.
Terselenggaranya pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan skill (keahlian). Dengan memiliki keahlian atau keterampilan setidaknya masyarakat sedikit banyak akan terhindar dari kebodohan dan pengangguran.
Selain dapat menggunakan teknologi modern setidaknya harus menguasai pula ilmu pengetahuan, seperti matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dansebagainya. Untuk menguasai ilmu-ilmu tersebut paling tidak harus melalui jenjang pendidikan formal.
Indonesia yang dikategorikan sebagai negara berkembang, pendidikan mutlak harus ditingkatkan. Dengan adanya pendidikan diharapkan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas dengan daya kemampuan yang tinggi yang pada akhirnya akan dapat menguasai teknologi modern. Namun di negara-negara berkembang biasanya masyarakatnya tidak mau menerima dan memanfaatkan hasil teknologi modern tersebut.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perbedaan fasilitas yang ada di kota lebih maju dan lengkap dari pada fasilitas di desa, misalnya pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan layanan umum. Berdasar kenyataan penduduk Indonesia mayoritas bertempat tinggal di desa dengan pelayanan yang kurang memadai.
Dengan demikian pemerataan ilmu pengetahuan melalui pendidikan mengalami hambatan, padahal pendidikan sangat menentukan kemampuan masyarakat untuk menyerap dan menggunakan teknologi modern.

BAB III
PENUTUP

  A.    Kesimpulan
Ilmu Pegetahuan itu penting bagi kehidupan manusia, ilmu pengetahuan bercirikan: mempunyai obyek kajian, mempunyai ruang lingkup kajian, disusun secara sistematis, dan menggunakan suatu metode.
Sedangkan, teknologi adalah segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Sehingga, manusia dapat memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi secara singkatnya teknologi itu merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Teknologi juga sudah dikenal sejak manusia ada, sebagai buktinya telah terjadi revolusi di dalam masyarakat yaitu revolusi neolitik , revolusi hijau, revolusi industri, dan revolusi informasi. Semua ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat telah berkembang teknologi dari yang hanya sederhana sampai yang modern.
Adapun, iptek diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan teknologi manusia dapat dipermudah pekerjaannya dan memenuhi keinginannya. Teknologi dapat dimanfatkan untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia. Namun di sisi lain kita harus waspada terhadap dampak negatifnya yang dapat membahayakan ekosistem.

  B.     Saran
Dari makalah ini, kami harapakan terutama seorang guru. Kita harus mampu membangun pendidikan yang berkualitas. Karena pendidikan berkualitas mutlak diperlukan untuk mencitakan SDM yang terampil dan cakap, ini merupakan modal untuk menguasai teknologi modern.

DAFTAR PUSTAKA


Hidayati, Mujinem, dan Anwar Senen. 2008. Pengembanagn Pendidikan IPS SD 3 SKS. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar