BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tidak dapat kita katakan tidak bahwa
kehidupan saat ini terbebas dari perkembangan Iptek. Faktanya, banyak sekali
kita jumpai di sekitar kita bahwa kita sangat ketergantungan dengan
android/gadget, di mana android ini merupakan salah satu alat komunikasi dari
perkembangan Iptek. Hampir semua kalangan menggunakan alat ini untuk aktifitas
sehari-hari. Ibaratnya tiada hari tanpa gadget.
Selain itu masih ada lagi cobalah Anda ingat, adakah perubahan lingkungan
rumah Anda dari yang terdekat sampai jauh. Perubahan apakah yang telah terjadi?
Bentuk rumah, alat – alat rumah tangga, kendaraan / transportasi, makanan, pakaian, sampai alat kedokteran. Adakah
hubungannya dengan perkembangan Iptek?
Oleh karena
itu, kelompok kami menyusun makalah tentang konsep Iptek dan masyarakat.
Sehingga dengan makalah ini, pembaca dapat mengetahui konsep Iptek, perubahan
apa saja dari perkembangan Iptek, serta peranan Iptek dalam masyarakat. Semua
itu akan kami paparkan di dalam makalah ini.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang kami rancang berdasarkan latar belakang yang telah kami
paparkan yaitu:
1. Bagaimana
konsep ilmu penegtahuan dan teknologi?
2. Bagaimana
perubahan teknologi?
3. Bagaimana
peranan Iptek terhadap masyarakat?
4. Bagaimana
pengaruh Iptek terhadap daya kemampuan masyarakat?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan yang kami dapat berdasarkan rumusan masalah yang ada yaitu:
1. Untuk
mengetahui konsep ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Untuk
mengetahui perubahan teknologi.
3. Untuk
mengetahui peranan Iptek terhadap masyarakat.
4. Untuk
mengetahui pengaruh Iptek terhadap daya kemampuan masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Pengetahuan merupakan pengalaman yang
bermakna dalam setiap diri manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena
itu manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai
sifat yang acak. Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan,
nilai fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan
masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan
yang acak tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu.
Pengetahuan yang sifatnya acak dan
terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi
bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu
pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan
pengetahuan adalah ilmu memilikiciri-ciri sebagai berikut:
1.
disusun secara sistematik
2.
ada obyek kajiannya
3.
ada ruang lingkupnya kajiannya
4.
menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan
fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya.
Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu
pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Pengetahuan apalagi limu (ilmu pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan pengetahuan pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga
hewan, menjadi mudah dan terarah untuk mencapai hasil.
Apalagi jika pengetahuan tersebut telah tersusun dan ditingkatkan menjadi
ilmu atau ilmu pengetahuan, maka penerapan pemanfaatan benda, alat, dan senjata
tersebut akan menjadi lebih baik lagi. Penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, membuahkan kemampuan
yang disebut teknologi.
Teknologi adalah suatu studi sistematik
akan teknik-teknik untuk membuat dan mengerjakan berbagai benda, sedang ilmu
adalah usaha sistematik untuk memahami dan menfsirkan dunia. (Robert
Angus Buchaman.2006:136 ).
Dengan demikian teknologi itu berkaitan
dengan pembuatan dan penggunaan benda, alat-alat dan artefak-artefak, ilmu dicurahkan
untuk usaha yang lebih konseptual untuk memahami ligkungan, dan tergantung pada
keahlian yang relatif canggih di bidang baca tulis dan berhitung. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul sejak adanya peradaban-peradaban
baru, sementara teknologi sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Teknologi secara sederhana juga diartikan
sebagai segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk
mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Jadi tujuan akhir dari penggunaan teknologi
adalah kesejahteraan hidup. Namun demikian teknologi juga berdampak negatif
bagi suatu usaha, sistem atau lingkungan. Sebagai contoh, eksploitasi hutan
dengan menggunakan teknologi mekanis sehingga dapat dilakukan secara cepat dan
dalam ukuran yang sangat luas, tetapi dapat merugikan ekosistem hutan itu
sendiri, bahkan dapat merugikan wilayah lain yang bertetangga dengan lokasi
hutan tersebut. Padahal harapan dari eksploitasi maupun pembukaan lahan adalah
untuk tujuan positif yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat di
sekitarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ilmu pengetahuan itu secara sistematis merupakan jawaban dari “mengapa”,
sedangkan teknologi merupakan jawaban dari pertanyaan ”bagaimana”.
Kemudian dengan teknologi manusia dapat memanfaatkan
gejala-gejala alam, dan bahkan dapat memanfaatkanya dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jadi kesimpulannya, bahwa teknologi itu adalah penerapan pengetahuan
dan ilmu pengetahuan (dengan mengembangkan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan
sumber daya alam) untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Namun harus diingat bahwa penggunaan
teknologi harus dipertimbangkan, pemilihan teknologi hendaknya berdasarkan pada
efektivitas teknologi itu sendiri, yaitu memilih teknologi yang berdampak
negatif seminimal mungkin.
Terlepas dari segi poitif dan negatif
tersebut di atas, teknologi diperoleh melalui suatu proses yang dikembangkan
oleh manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup.
Berkaitan dengan hal tersebut Tjakraatmadja (1997), mengemukakan lima sifat
pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
1)
Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan
merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang
telah dikuasai akan berkembang jika sudah terbagi dan termanfaatkan.
2)
Teknologi dapat berupa kompetensi yang
melekat pada diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan
peralatan maupun informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi
sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan,
maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).
3)
Teknologi tidak memberikan nilai guna jika
tidak diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna.
Sebagai contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk
mengolah lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat
tersebut tidak dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di
luar pulau Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat
tersebut tidak efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak
tepat sasaran.
4)
Sebagai salah satu asset perusahaan,
teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika
teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi
bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
5)
Pada umumnya teknologi digunakan untuk
mensejahterakan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia.
Hubungan antara pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi
sangaterat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan yang sangat
popular yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat dengan Iptek.
Perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu, ditandai olehperkembangan
Iptek. Perkembangan teknologi ini sebenarnya sudah dialami oleh manusia
primitive.
Manusia primitif hampir seluruhnya hidup sebagai komunitas-komunitas
nomadis yang kecil yang untuk bertahan hidup tergantung pada keahliannya
mengumpulkan makanan (ubi-ubian, buah-buahan), berburu, menangkap ikan,
dan menghindari bahaya binatang buas. Alat-alat yang dipergunakan berasal
dari tulang dan tanduk rusa. Memasuki jaman batu baru atau neolitik,
terjadi revolusi neolitik dalam peradaban manusia. Inti revolusi adalah
terjadinya perubahan dari food-gathering menjadi food- producing (Soekmono.1990:45).
Perubahan ini telah membawa pengaruh yangsangat mendalam dan luas dalam bidang
perekonomian dan kebudayaan.
Perubahan itu mengakibatkan terjadinya peralihan dalam kehidupan
masyarakat, yaitu cara hidup nomaden
dan liar mulai ditinggalkan dan beralih ke cara hidup yang lebih menetap dengan
kepandaian membuat rumah, mereka juga sudah mengenal peternakan dan pertanian.
Periode peralihan ini menghasilkan peningkatan
yang jelas pada populasi, sehingga mengakibatkan pertambahan jumlah komunitas
dan menghasilkan permulaan kehidupan kota. Hidup dalam komunitas berarti
pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja
sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara
penghidupan dan kerja sama. Maka terjadilah kecepatan inovasi-inovasi teknologi
bertambah sedemikian besar yang diikuti pula oleh munculnya
organisasi-organisasi sosial dan politik dari kelompok-kelompok manusia tersebut dengan segala permasalahannya.
Masa neolitik ditandai oleh kemajuan teknologi
dengan diciptakannya alat-alat daribatu untuk pertanian. Bahan lain yang
dipakai untuk keperluan manusia adalah lempung atau tanah liat untuk membuat
tembikar dan batu bata. Selain terjadi peningkatan kemampuan dalam menangani
bahan-bahan mentah tekstil mengakibatkan penciptaan kain-kain tenun pertama
untuk menggantikan kulit kayu dan kulit binatang.
Penggunaan api adalah teknik dasar yang belum
diketahui oleh manusia pada periode sebelumnya. Penemuan bahwa api dapat
dijinakkan dan dikendalikan, selanjutnya ditemukan bahwa api dapat dihasilkan
dengan digesekkan secara terus menerus diantara permukaan-permukaan kayu yang
kering. Api adalah sumbangan penting prasejarah kepada teknologi tenaga,
meskipun sedikit tenaga yang diperoleh secara langsung dari api sebagai
perlawanan melawan binatang buas.
Sebagain besar komunitas-komunitas prasejarah
masih bergantung pada tenaga manusia, tetapi dalam membuat peralihan menuju kehidupan
yang menetap, manusia mulai memperoleh suatu tenaga dari binatang-binatang yang
telah dijinakkan. Selain itu mereka juga menemukan layar, dengan memanfaatkan
angin untuk menggerakkan sampan-sampan kecil merupakan awal dari rangkaian
panjang perkembangan di bidang transportasi laut.
Alat-alat dasar manusia prasejarah ditentukan
oleh bahan-bahan yang tersedia dialam sekitar, tetapi setelah mereka mengenal
teknik-teknik menggarap batu, mereka banyak akalnya untuk menciptakan alat-alat
dan senjata penusuk dan pengarit.
Hasilnya seperti tombak berkepala batu, alat
pemotong, dan panah merupakan alatyang digunakan secara luas dalam masyarakat.
Revolusi neolitik tidak hanya menciptakan alat-alat berburu, namun juga
menciptakan alat-alat mekanis gerak berputar dalam bentuk jentera sebagai
pembuat tembikar.
Perkembangan di bidang produksi makanan menghasilkan perbaikan-perbaikan
lebih maju di bidang peralatan. Keahlian menghasilkan makanan diciptakan
untuk melayani kebutuhan pertanian dan peternakan. Tongkat-tongkat
penggali, bajak pertama yang masih kasar, arit batu, dan kincir tangan
untuk menggiling padi-padiandengan pergesekan antara dua batu. Selain itu
teknik-teknik irigasi untuk menjaga tanah tetap dialiri air dan tetap subur.
Tahap-tahap perkembangan cara memenuhi kebutuhan manusia di atas juga diikuti
oleh perkembangan teknologinya. Perkembangan teknologi/Iptek di mulai dari
hanya memanfaatkan anggota badan yaitu kaki dan tangan, menggunakan peralatan
sederhana sampai peralatan yang lebih baik seperti alat-alat dari batu (misalnya
bajak, arit, gerabah), dan senjata. Perkembangan Iptek lebih maju lagi dengan
diketemukaanya api yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga.
B. Perubahan Teknologi
Teknologi selalu mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Perubahan teknologi diharapkan
dapat mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik dan sejahtera. Perubahan
teknologi juga menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan
berkreasi, serta tuntutan lingkungan yang semakin mendesak.
Menurut Frankel (1990), menyatakan bahwa
secara umum perubahan teknologi merupakan hasil alokasi sumber daya kepada
sebuah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan teknologi.
Membajak sawah dari menggunakan tenaga hewan sebagai alat bajak, ke traktor
tangan, sampai penggunaan traktor yang lebih rumit dan modern, merupakan contoh
perubahan teknologi.
Menurut Lewis Henry Morgan sebagaimana
dikemukakan oleh Winataputra(2003: 5:23-5.24) sesuai dengan perkembangan
pemikiran manusia maka teknologi juga mengalami perubahan, yaitu:
1.
Zaman liar bawah (lower savagery) yaitu
sejak manusia ada di permukaan bumi sampai ia mengenal bahasa.
2.
Zaman liar tengah (middle savagery) yaitu
manusia ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan berakhir dengan adanya
kemampuan manusia membuat busur dan panah.
3.
Zaman liar atas (upper savagery) ditandai
dari mulai membuat busur dan panah sampai menemukan peralatan tembikar.
4.
Zaman beradab bawah (lower barbarisan)
mulai dari manusia mampu membuat tembikar sampai mengenal budidaya tumbuhan dan
pemeliharaan binatang ternak.
5.
Zaman beradab tengah (middle barbarisan)
mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai kemampuan
bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
6.
Zaman beradab atas (upper barbarisan)
mulai dari membuat irigasi yang berarti pula sudah mengenal pengolahan besi
sampai mengenal alpabet (huruf).
7.
Zaman peradaban (civilization) ditandai
dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.
Teknologi yang berkembang sebelum revolusi industri (teknologi
tradisional), cenderung miskin dalam basis ilmu pengetahuan dan rekayasa, serta
perkembangan teknologinya. Pada umumnya teknologi tersebut dikembangkan dengan
cara coba-coba (trial and error ) dan sangat tergantung kepada otot manusia
dan tenaga hewan. Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan
yang cepat dan dinamis. Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan
penelitian ilmiah yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan
aplikasinya.
Alvin Toffler (dalam Nursid Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap
perkembangan teknologi, yaitu:
1)
Revolusi hijau
2)
Revolusi industri
3)
Revolusi informasi
Pada ribuan tahun yang lalu telah terjadi perubahan besar dalam bercocok
tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang lebih
maju dari periode sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah
apa yang disebut dengan “revolusi hijau”.
Mula-mula usaha ini disponsori oleh Ford dan Rockefeller, untuk mencari berbagai
varitas tanaman biji-bijian terutama beras dan gandum yang berproduksi tinggi
dalam skala luas. Penelitian dan pengembangannya dilakukan di Philipina, Mexiko,
India, Pakistan, dan Turki. Adapun tujuan program ini mengatasi krisis populasi
dan sumber daya alam yang menyerang negara-negara berkembang.
Tentu saja usaha dan hasil yang dicapai oleh revolusi hijau itu masih belum
memadai bagi usaha manusia dalam mencapai kesejahteraan hidupnya. Karena masalah
krisis populasi dan sumber daya alam harus diatasi dengan cara terpadu. Artinya
revolusi hijau itu harus diikuti oleh revolusi-revolusi yang lainnya, misalnya revolusi di bidang keluarga berencana,
organisasi sosio-ekonomi, persediaan energi, dan pendidikan.
Jadi revolusi hijau bukanlah “obat segala penyakit” sehingga negara berkembang terlalu menggantungkan diri kepada hasilnya.
Kecuali jika revolusi hijau itu disertai dengan pengontrolan yang cukup ketat
dalam peningkatan populasi, dalam pertumbuhan ekonomi dan penambahan produksi
pangan yang lain, serta peningkatan pendidikan untuk menghasilkan lebih banyak
para ahli dalam segala bidang pembangunan.
Pada abad XVII, terjadi revolusi industri yaitu
terjadi kemajuan di bidang teknologi tenaga. Terjadi perubahan teknologi, yaitu
penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin uap. Dengan
diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, kincir angin, listrik produksi di
sektor industri menjadi cepat meningkat.
Perkembangan, kemajuan, dan penerapan Iptek di
bidang produksi dan industri terjadi peningkatan. Dengan diketemukan mesin uap
maka terjadi kemajuan di bidang transportasi, misalnya kereta pai, kapal laut.
Begitu pula dibidang komunikasi, dengan ditemukannya listrik maka diciptakan
alat komunikasi telepon.
Perkembangan teknik-teknik untuk menggarap besi
dan baja logam adalah salah satu prestasi Inggris yang menonjol dalam revolusi
industri. Ciri khasnya adalah berubahnya bahan bakar industri besi dan baja
dari arang kayu ke batu bara. Halini mengakibatkan terjadinya peningkatan
secara besar-besaran produksi besi dan baja. Disamping itu memberikan dorongan
lain kepada produksi batu bara dan membuat tersedianya bahan-bahan yang sangat
dibutuhkan untuk konstruksi mesin-mesin uap dan mesin canggih lainnya.
Pada periode abad XX, kemanjuan Iptek elektronika
sangat pesat. Mulai dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara
berkomunikasi itu bertahap, beragam, dan berkembang. Iptek menjadi salah satu
sarana komunikasi yang semakin berkembang, tidak hanya terbatas secara lokal,
regional, nasional maupun global, namun sampai mampu menembus di luar bumi.
Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiaran televisi menjadi makin
meluas, informasi semakin cepat tersebar secara global.
Penggunaan satelit komunikasi, pesawat yang
dilepaskan ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik ke bumi,
merupakan bukti bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus batas-batas
global.
Sejalan dengan perkembangan, kemajuan, dan
penggunaan transportasi serta media elektronika, misalnya radio, TV, faksimil,
dan internet kontak intraksisosial untuk berkomunikasi juga semakin maju.
Komunikasi ini semakin lama makin menjadi kebutuhan
yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Namun kemajuan Iptek
itu perlu diwasdai karena tidak jarang kemajuan teknologi bisa berdampak
negatif dan merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia. Masing-masing
bidang perkembangan antara yang satu dengan lainnya saling kait mengkait.
·
Iptek dalam bidang pertanian mendorong
kemajuan dan penggunaan berbagai mesin produksi.
·
Iptek di bidang informasi sebagai sarana
penyebarluasan berbagai penemuan dan kemajuan bidang pertanian dan industri.
·
Iptek bidang industri petrokimia dan
bioteknologi mendukung Iptek pertanianyang semakin canggih.
Rekayasa mekanik, kimiawi, biotik, dan sosial memacu proses produksi baik
dibidang pertanian dan maupun industri. Dengan demikian
revolusi hijau dipacu oleh revolusi industri, dan di sebarluaskan
oleh revolusi informasi.
C. Peranan Iptek Terhadap Masyarakat
Perkembangan teknologi tidak lepas dari
kehidupan manusia. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi sama tuanya
dengan kehidupan manusia itu sendiri. Berarti tidak mungkin teknologi
berkembang tanpa adanya manusia.
Namun teknologi mempunyai peran yang
sangat besar dalam kehidupan manusia, lebih jelasnya Anda dapat mengikuti
uraian sebagai berikut.
1.
Interaksi antara masyarakat dengan
teknologi. Hubungan antara masyarakat dengan teknologi itu sangatlah kompleks.
Suatu rangsangan teknologi dapat memicu beragam tanggapan sosial, tergantung
dari variabel-variabel yang tidak diperhitungkan seperti perbedaan diantara
kepribadian manusia. Segala teori penemuan itu tetap bersifat sementara, bisa
terjadi suatu kemajuan khusus telah mencapai keusangan, sementara yang lain
menjanjikan akan menjadi suatu inovasi yang sangat berhasil. Singkatnya,
kompleksitas masyarakat manusia tidak pernah mampu dipecahkan menjadi suatu identifikasi
sederhana atas sebab-sebab dan akibat yang menggerakkan perkembangan, dan
setiap usaha untuk memperkenalkan teknologi sebagai agen proses demikian
tidak dapat diterima.
2.
Otonomi yang diduga dimiliki teknologi.
Teknologi adalah studi sistematik mengenai teknik-teknik untuk membuat dan
melakukan berbagai hal membuat teknologi sebagai suatu fenomena sosial. Teknologi
tidak mungkin berdiri sendiri dan mempunyai otonomi total yang tidak
dipengaruhi oleh masyarakat tempatnya berada. Namun harus diakui bahwa suatu
perkembangan teknologi, seperti peralihan dari tenaga hewan ke tenaga mesin
dalam memproduksi suatu barang atau pengenalan listrik sebagai penerangan rumah
tangga dibangun dengan kokoh, sulitlah menghentikannya sebelum proses tersebut
menjadi lengkap. Namun demikian keputusan ada pada manusia, akan melanjutkan
proses tersebut atau menghentikan/meninggalkannya. Dalam dirinya teknologi
bersifat pasif, teknologi membuka pintu-pintu, ia tidak memaksa manusia untuk
masuk.
3.
Hubungan teknologi dengan pendidikan. Pada
awal keberadaan manusia, suatu keahlian diperoleh dengan cara lama dan sulit.
Pengajaran dilakukan secara lisan dan pengalaman praktis, sangat dekat dengan hal-hal
ritual religius, dari pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah rasional. Seorang
empu akan menurunkan ilmunya kepada muridnya (cantrik), untuk melindungi
keahliannya sambil memastikan bahwa keahlian itu akan diteruskan. Pelatihan
keahlian kemudian meningkat dan membutuhkan akses pengetahuan teoritis dan
pengalaman praktis, yaitu dengan pengajaran akademik. Sistem pengajaran akademik
ini merupakan ciri penting sebagian besar aspek teknologi modern. Hal inilah
yang mendorong munculnya inovasi baru, mempercepat pertemuan antara ilmu
pengetahuan dengan teknologi, penelitian-penelitian ilmiah di kalangan
akademis. Dari sinilah muncul penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi.
4.
Kualitas kehidupan. Harus kita akui bahwa
teknologi telah menghasilkan suatu standar hidup yang lebih tinggi kepada orang
yang hidup di negara maju. Teknologi juga mempercepat populasi mendapatkan
nafkah di negara-negara sedang berkembang. Kecakapan teknologi yang tinggi
membutuhkan prestasi pendidikan yang tinggi pula. Masyarakat terdidik tidak
akan tahan berlama-lama menerima pembatasan-pembatasan pada kebebasan dan
prakarsa individu yang tidak dapat membenarkan dirinya sendiri. Dengan katalain
derajat yang tinggi korelasi diantara keberhasilan teknologi dan prestasi
pendidikan menyarankan suatu bias demokratis yang fundamental tentang teknologi
modern. Teknologi akan membawa orang ke dalam suatu komunitas yang semakin
kreatif.
Perkembangan teknologi seakan-akan merupakan faktor dominan dalam perkembangan
konstelasi dunia. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengembalikan
teknologi dalam peranan pengabdian, bagaimana teknologi dikembangkan,
diarahkan, dan dikendalikan untuk menunjang kesejahteraan manusia. Bagaimana
teknologi digunakan untuk penggalian dan pengembangan kekayaan alam yang
membawa manfaat bagi manusia secara terus menerus dengan mengamankan ekosistem
manusia bagi generasi yang akan datang. Jadi teknologi di Indonesia harus
digunakan untuk mempercepat proses produksi dan pertumbuhan ekonomi, memperluas
lapangan kerja, untuk menciptakan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya
secara merata.
Melihat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia pada masa yang akan
datang, menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang harus
dibina dan dikembangkan, antara lain:
1.
Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital untuk
masa depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya
bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan
bidang energi, (khususnya tenaga nuklir).
2.
Teknologi Adaptif , yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber pada
penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah.
Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan
pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan penyerapan
tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa
teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah maupun
kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini seyogyanya
dituju akan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
3.
Teknologi Protektif , yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan, dan
pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek
konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang
ada dalam masyarakat kita.
D. Iptek dan Daya Kemampuan Masyarakat
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan
fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya satu dengan lainnya. Ilmu
pegetahuan sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu
pengetahuan masyarakat dapat mengembangkan daya kemampuannya yang dimiliki.
Pengembangan ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh kemajuan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) yang begitu cepat menimbulkan pula perkembangan-perkembangan
di bidang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek kepada
lapangan rekreasi, pendidikan, transportasi, agama, pertanian, dan ekonomi.
Pengaruh penemuan baru tersebut biasanya diikuti oleh penemuan- penemuan baru
lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat demokratis yang
modern memerlukan manusia yang berpengatahuan tinggi dan memahami
persoalan-persolan kemasyarakatan yang begitu kompleks yang merupakan dampak
dari kemajuan Iptek. Sebagian besar negara-negara dunia termasuk Indonesia,
menganggap bahwa kemajuan Iptek disamping membawa dampak positif juga membawa
dampak negatif.
Kemajuan Iptek membawa keuntungan bagi
idustri dan pabrik-pabrik yang menghasilkan produk dalam jumlah besar , seperti
industri makanan, minuman, tekstil, otomotif, dan sebagainya. Pengaruh langsung
dari peningkatan produksi tersebut adalah terjadinya penurunan penggunaan
tenaga kerja manusia. Dinegara-negara maju, tenaga kerja tersebut dapat diserap
kembali dalam memproduksi kembali peralatan produksi baru yang
lebih canggih.
Namun kondisi seperti tersebut di
atas belum dapat dilakukan oleh negara-negara berkembang. Di sisi
lain kemajuan teknologi yang tidak memperhatikan produk dengan
teknologi ramah lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
masyarakat sebagai akibat limbah yang mencemari lingkungan.
Perkembangan Iptek seringkali juga
menimbulkan dampak dalam poses perubahan masyarakat, misalnya dengan masuknya
pengaruh asing yang berupa teknologi. Masuknya teknologi dalam masyarakat
ternyata tidak hanya dapat mengubah kondisi kehidupan masyarakat, tetapi juga
dapat mengubah cara hidup manusia dalam masyarakat tersebut
( Mead.1962 :288).
Sebaliknya teknologi juga tidak terlepas
dari perkembangan kehidupan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut
adanya berbagai inovasi dalam bidang teknologi yang mengarah kepada seluruh
aspek kehidupn manusia.
Pada taraf teknologi mutakhir seperti
sekarang ini para ahli hanya dapat berkarya dalam suatu struktur
masyarakat.
Teknologi yang bertujuan untuk
kesejahteraan manusia, kadang-kadang justru menimbulkan malapetaka baik bagi
manusianya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena
kemajuan teknologi tidak diiringi oleh kesiapan masyarakat pendukungnya. Oleh
karena itu dalam teknologi, kiranya perlu untuk mengembangkan teknologi yang
serasi dengan lingkungan. Adapun caranya adalah dengan tetap mengembangkan
teknologi tradisional, ketergantungan teknologi impor perlu dikurangi, dan efek
negatif berupa pencemaran sebagai dampak teknologi harus diminimalkan.
Perkembangan Iptek akan sangat serasi
apabila diikuti dengan meningkatnya daya kemampuan masyarakat dalam menyerap
dan menerapkan Iptek tersebut.
Terselenggaranya pendidikan merupakan
salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan skill (keahlian). Dengan memiliki
keahlian atau keterampilan setidaknya masyarakat sedikit banyak akan terhindar
dari kebodohan dan pengangguran.
Selain dapat menggunakan teknologi modern
setidaknya harus menguasai pula ilmu pengetahuan, seperti matematika, IPA, IPS,
Bahasa Indonesia, dansebagainya. Untuk menguasai ilmu-ilmu tersebut
paling tidak harus melalui jenjang pendidikan formal.
Indonesia yang dikategorikan sebagai
negara berkembang, pendidikan mutlak harus ditingkatkan. Dengan adanya
pendidikan diharapkan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas dengan daya
kemampuan yang tinggi yang pada akhirnya akan dapat menguasai teknologi modern.
Namun di negara-negara berkembang biasanya masyarakatnya tidak mau menerima dan
memanfaatkan hasil teknologi modern tersebut.
Hal ini disebabkan karena terjadinya
perbedaan fasilitas yang ada di kota lebih maju dan lengkap dari pada fasilitas
di desa, misalnya pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan layanan umum.
Berdasar kenyataan penduduk Indonesia mayoritas bertempat tinggal di desa
dengan pelayanan yang kurang memadai.
Dengan demikian pemerataan ilmu
pengetahuan melalui pendidikan mengalami hambatan, padahal pendidikan sangat
menentukan kemampuan masyarakat untuk menyerap dan menggunakan teknologi
modern.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Pegetahuan itu penting bagi kehidupan
manusia, ilmu pengetahuan bercirikan: mempunyai obyek kajian, mempunyai ruang
lingkup kajian, disusun secara sistematis, dan menggunakan suatu metode.
Sedangkan, teknologi adalah segala daya
upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang
lebih baik. Sehingga, manusia dapat memanfaatkan teknologi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jadi secara singkatnya teknologi itu merupakan penerapan
dari ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Teknologi juga sudah dikenal sejak manusia
ada, sebagai buktinya telah terjadi revolusi di dalam masyarakat yaitu revolusi
neolitik , revolusi hijau, revolusi industri, dan revolusi informasi. Semua ini
menunjukkan bahwa dalam masyarakat telah berkembang teknologi dari yang hanya
sederhana sampai yang modern.
Adapun, iptek diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan teknologi manusia dapat dipermudah
pekerjaannya dan memenuhi keinginannya. Teknologi dapat dimanfatkan untuk mengolah
sumber daya alam yang tersedia. Namun di sisi lain kita harus waspada
terhadap dampak negatifnya yang dapat membahayakan ekosistem.
B. Saran
Dari makalah ini, kami harapakan terutama
seorang guru. Kita harus mampu membangun pendidikan yang berkualitas. Karena pendidikan
berkualitas mutlak diperlukan untuk mencitakan SDM yang terampil dan cakap, ini
merupakan modal untuk menguasai teknologi modern.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Mujinem, dan Anwar Senen.
2008. Pengembanagn Pendidikan IPS SD 3
SKS. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar