Laporan Pratikum Kimia
ELVANI
HERTATI
XI
IPA
SMA
Negeri 2 Sanggau
Judul
:
Menentukan Kadar Asam Cuka Perdagangan
Tujuan
:
Untuk menentukan kadar asam cuka perdagangan
Teori
Singkat :
Reaksi penetralan dapat digunakan untuk
menetapkan kadar atau konsentrsi suatu larutan asam atau basa.Penetapan kadar
suatu larutan disebut titrasi asam basa.Titrasi adalah penambahan titran sebagai larutan
penguji yang dapat bereaksi dengan titrat yaitu larutan yang ingin
ditentukan kadarnya,dengan bantuan indikator. Titrasi dilakukan sedikit demi
sedikit hingga larutan asam-basa yang ada dalam erlenmeyer sehingga terjadi
perubahan warna dari indikator yang dipakai.Terjadinya perubahan warna tersebut
menunjukkan bahwa asam-basa tepat habis bereaksi yang disebut dengan titik
ekuivalen.Sedangkan saat indikator menunjukan perubahan warna disebut titik
akhir titrasi.Setelah terjadi perubahan warna titrasi pun berhenti.
Di dalam titrasi
digunakan larutan yang relatif encer,maka untuk menentukan kadar asam cuka
perdaganagan,cuka harus diencerkan.Jika tidak diencerkan maka akan memerlukan
larutan NaOH yang banyak sehingga menjadi rumitdan tidak mempunyai ketelitian
yang baik.
Alat
dan Bahan :
- Buret 50 mL + statif + klem
- Pipet ukur 10 mL
- Pipet tetes
- Corong
- Erlenmeyer 100 mL
- Cuka dagang
- Air
- Larutan NaOH 0,1 M
- Indikator Fenoftalein
- Labu takar 100 mL
- Gelas kimia 100 mL
Cara
Kerja :
Kesalahan
Yang Dapat Dari Pengamatan
- Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan .
- Membersihkan alat-alat sebelum digunakan.
- Memasang buret pada statif
- Menutup kran pada buret,kemudian masukkan larutan NaOH 0,1 M ke buret menggunakan corong dan gelas kimia.
- Membuka kran pada buret untuk mengepaskan larutan NaOH 0,1 M pada skala 0 buret.
- Memasukkan 5 mL larutan CH3COOH ke dalam gelas ukur.Kemudian pindahkan ke dalam labu takar setelah itu encerkan.Sehingga volumenya menjadi 100 mL.
- Ambil 10 mL larutan CH3COOH dengan pipet tetes dan gelas ukur,tuangkan pada tabung erlenmeyer.
- Teteskan laruatan CH3COOH dalam erlenmeyer dengan indikator PP sebanyak 3 tetes.
- Letakkan erlenmeyer pada ujung bawah buret.
- Lakukan titrasi ,hingga larutan CH3COOH berubah warna menjadi merah muda.
- Bila telah terjadi perubahan warna,hentikan proses titrasi.
- Catatlah volume NaOH yang dipakai untuk titrasi.
- Lakukan langkah 6-11 sampai 3 kali.
Data
Pengamatan :
No.
|
V CH3COOH ( mL )
|
V NaOH ( mL ) , 0,1 M
|
1
|
10 mL
|
4 mL
|
2
|
10 mL
|
6 mL
|
3
|
10 mL
|
5 mL
|
Pengolahan Data :
- Hitungan
Larutan NaOH 0,1 M
Kadar asam cuka murni = 17,4 M
-
Pertanyaan
:
- Hitunglah konsentrasi CH3COOH !
- Hitunglah persentase kadar CH3COOH sebelum !
-
Jawab
:
- M CH3COOH
Volume rata-rata NaOH 0,1 M = (4+6+5)/3 = 5 mL = 5 .10-3 L
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Perbandingan, mol CH3COOH
: mol NaOH = 1 : 1
Maka, V CH3COOH × M CH3COOH = V rata-rata
NaOH × M NaOH
10-2 × M
CH3COOH = 5. 10-3 × 0,1
Sehingga, M CH3COOH = 0,0005/0,01 = 0,05 M
2. *%
M CH3COOH sebelum diencerkan
n
NaOH = M × V
= 0,1 × 5. 10-3
= 5.10-4 mol
Maka,n CH3COOH sebelum
diencerkan adalah
= (0,1/0,01) × 5 . 10-4
= 5.10-3 mol
Sehingga,M CH3COOH = n/v = 0,005/0,01 = 0,5 M
%
M CH3COOH = 0,5/17,4 × 100 %
= 2,87
%

1. Dalam
melakukan titrasi jangan lupa memasukkan indikator fenoftalein,karena jika
tidak,ketika melakukan titrasi tidak akan terjadi perubahan warna.Jika tidak
terjadi perubahan warna maka akan sulit dalam menentukan V larutan yang dipakai
untuk titrasi,misalnya pada pratikum ini pada larutan NaOH.
2. Dalam
mengencerkan larutan CH3COOH perlu ketelitian,karena jika tidak bisa
merubah M CH3COOH yang sudah ditentukan.
Kesimpulan
Dari ketiga percobaan
tersebut diperoleh3 volume NaOH yaitu 4 mL ; 6 mL ;
5 mL.Untuk menentukan
M CH3COOH diperlukan volume NaOH yang diperoleh dari volume
rata-rata NaOH yaitu 5 mL.Setelah didapat rata-ratavolume NaOH,kita dapat
menentukan M CH3COOH sebelum dan sesudah diencerkan yaitu 2,87% dan 0,29 %.